-->

Sebelum memilih pemimpin, lihatlah ke 4 sifat ini pada diri calon pemimpin

memilih pemimpin menurut islam, mengetahui pemimpin baik
Didalam agam Islam kita  mengenal empat sifat yang wajib dimiliki oleh seorang wakil rakyat atau seorang kepala daerah dalam memimpin daerahnya. Sifat ini menjadi penting untuk membentuk tatanan social masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Jika salah satu dari keempatnya hilang, bisa dipastikan akan terjadi ketidak harmonisan atar golongan atau kelompok dengan kelompok tertentu, Yang menjadi masalah besar adalah kita yang menjadi masyarakat yang akan menjadi korbannya.

Ke Empat sipat itu yang harus ada pada seorang pemimpin adalah sama seperti ke empat sipat para nabi, ke Empat sipat itu adalah,
  1. Shidiq. Makna sederhananya adalah kejujuran. Hal ini merupakan yang paling penting di miliki seorang pemimpin. Sipat Shidiq ini memiliki makna yang lebih luas, yaitu sebuah sikap dengan menjalankan segala tugas kewajiban dengan  tanpa kecurangan dengan keterbukaan informasi. Kebalikan sipat ini adalah kebohongan. Jika seorang wakil rakyat terbiasa berbohong? Bagaimana sebuah mau maju dan sejahtera. Untuk itulah, islam  menempatkan sifat ini di posisi pertama yang harus ada dan dimiliki oleh seorang wakil rakyat.
  2. Amanah. Artinya, adalah kepercayaan atau  kemampuan untuk menjaga segala sesuatu yang di amanatkan. Bahwa yang namannya kepemimpinan itu sebuah amanah yang harus jalankan. Hal ini memiliki makna yang besar, bahwa menjadi seorang kepala dearah harus dituntut untuk terus bertanggung jawab kepada masyarakat dan Tuhan.“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa: 58)
  3. Fathonah. Maknanya adalah kecerdasan. Seorang pemimpin haruslah mempunyai tingkat kecerdasan yang mumpuni. Cerdas ini bukan hanya sekadar kecerdasan  intelektual saja, lebih itu, seorang pemimpin dituntut untuk handal dan cermat dalam menghadapi segala permasalahan yang terjadi di masyarakat yang di pimpinnya.
  4. Tabligh. Sifat ini mempunyai makna penyampai yang baik. Tetapi ada juga juga yang mengartikanya sebagai orang yang komunikaif. Tapi, kita dapat mengartikan sifat ini sebagai bentuk penyampaian secara jujur, sekaligus bertanggung jawab atas segala tindakan yang diambilnya.

Seorang wakil rakyat tentu tidak boleh menutupi kesalahan yang ia perbuat, apalagi menutupinya. Inilah yang disebut pemimpin dzolim dalam islam. “Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat dhalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat adzab yang pedih” [QS. Asy-Syuuraa : 42].


Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter